Total Tayangan Halaman

Senin, 11 Agustus 2014

Perpustakaan Adalah Bekal Pendidikan Hidupku


Perpustakaan Adalah Bekal Pendidikan Hidupku^

    Banyak orang-orang bertanya, apa esensi perpustakaan?. Kalau untuk pendidikan, guru di Indonesia sudah banyak kok! Suasana di Perpustakaan begitu membosankan, suasana sepi, dan seakan ingin lekas keluar dari ruangan yang dipenuhi dengan rak-rak buku itu! 
Apalagi, penjaga perpustakaan yang kerap kali tidak friendly dan acuh dan acuh!
Pernahkah Anda mengalami hal-hal seperti diatas?
Ya, mungkin sebagian atau bahkan hampir seluruhnya orang-orang menganggap "kecil" perpustakaan.

Padahal, tahukah Anda?
Saya sebagai salah satu mahasiswa yang menggeluti bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Universitas Indonesia, memahami betul apa yang salah mengenai penyelenggaraan perpustakaan di Indonesia dan harus bagaimana perpustakaan  seharusnya dijalankan.

Memang betul, keadaan perpustakaan di Indonesia, khususnya di daerah masih minim, baik dari segi fasilitas, dana, SDM, maupun dari penggunanya sendiri.

Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi berkata bahwa: 
"Semakin tinggi ilmu pengetahuan, maka semakin besar ketergantungan terhadap Perpustakaan; Dan semakin rendah ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi ketergantungan terhadap guru".

Berdasar kepada pernyataan tersebut, bahwa setiap diri kita dapat menilai bagaimanakah kondisi pendidikan di Indonesia saat ini?

Perpustakaan menghendaki adanya belajar mandiri, mencari ilmu pengetahuan sendiri, dengan demikian dapat dikatakan bahwa rasa ingin tahu terhadap pengetahuan cenderung tinggi
maka dari itu output yang didapat seseorang akan lebih banyak menyerap ilmu pengetahuan. Namun, perpustakaan pun tetap harus menjadi sarana kontrol bagi penggunanya.
Perubahan paradigma pendidikan dapat dilakukan di perpustakaan
Dari Diajar, menjadi Belajar!

Terlebih lagi, saat ini ilmu pengetahuan begitu melimpah dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Terutama dalam disiplin ilmu Teknologi.

Namun, untuk meningkatkan kualitas perpustakaan harus diiringi dengan perbaikan fasilitas, yang meliputi: Desain gedung yang tidak menjenuhkan dan tersedianya berbagai sumber informasi.

Sumber informasi yang dimaksud, bukan hanya sekedar tumpukan buku atau rak-rak yang berjajar. Namun, banyak sumber informasi yang memuat unsur edukasi dan rekreasi.

Pustakawan harus.melayani dengan prima, menganggap pengguna bukan sekedar pengguna. Tetapi juga, Clirnt, yang harus terus diberikan jasa prlayanan prima. Menjadi rekan bagi clientnya dapat membangkitkan minat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar