Total Tayangan Halaman

Minggu, 12 Oktober 2014

Penggapai Asa Dari Desa

Penggapai Asa Dari Desa
                        Ini adalah aku, Aku adalah seorang Perempuan yang terlahir dari dari desa. Mengalirkan begitu banyak cerita yang begitu banyak kisahnya. Inilah sepenggal kisah selama perjalanan hidupku. Ku ukir dalam secarik kertas putih ini, yang mengandung arti & makna yang begitu penuh warna. Didalamnya terdapat asa dari setiap kata, berbagai ekspresi dan lantunan mengalir dalam setiap perjalanan hidupku yang tlah ku alami. Bahagia, tawa, sedih, tangis, suka dan duka telah menemani selama hidup ku. Kini usia ku sudah menginjak 18 tahun. Usia yang menurutku harus sudah berfikir matang. Nama lengkapku  “ Fitria Irmalasari “ Fitri nama panggilanku. Lahir di Sukabumi, 14 Maret 1994 saat itu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, tepatnya pada pukul 16.00 WIB. Lahir di Sukabumi, Jawa Barat Tepatnya di Perkampungan Citepus Hilir RT 01/05. Aku adalah wanita yang lahir di ranah suku Sunda. Putri pertama dari orangtua yang bernama Abidin dan Irma Suansah. Ibuku, beliau kini hanya mengurus rumah tangga dan berkonsentrasi mendidik anak agar berhasil dunia dan akhirat. Dan kini menginjak usia 40 tahun, jikalau menyangkut kedua orangtua ku adalah inspirasi dalam hidupku.
             Aku terlahir bukanlah dari orang yang serba ada. Namun, cita-citaku begitu luhur. Dan aku bersyukur karena Allah Swt telah memberikan kedua orangtua seperti mereka. Yang selalu mengajariku tentang kesederhanaan, keimanan yang kokoh, dan mengajariku untuk selalu rendah hati kepada siapapun. Aku adalah sosok wanita yang tidak banyak bicara, sejak kecil aku diajari oleh kedua orang tua ku untuk selalu hidup sewajarnya dan tidak macam-macam. Masa kecil dalam hidupku begitu menyenangkan, karena orangtua ku memberikan kasih sayang yang begitu besar. Orangtua ku mengasuh dan mendidik dengan penuh kesabaran dan keikhlasan tanpa lelah, bahkan siang malam mereka mengurus ku dengan kasih sayangnya yang tak pernah usai.
Untuk itu, aku sangat mengambil keteladanan yang begitu luhur dari sosok kedua orangtua ku. Yakni sosok “ baja yang selalu bekerja keras, dan sosok kapas yang begitu lembut dalam mengajariku “. Tidak heran, ketiga anaknya mengagumi dan meneladani nya.
Selain itu, Mereka sangat mengerti pendidikan, sahutnya “ kami tidak bisa memberikan harta yang berlimpah seperti halnya orang lain, tetapi kami do’akan agar kalian sukses dengan ilmu yang kalian miliki. Karena mencari ilmu adalah kewajibanmu, dan ilmu mudah dibawa kemanapun, sedangkan harta akan habis dengan sendirinya “. begitulah mereka berkata dengan nada kerendahan hatinya.
Menurutku, masa remaja SMP maupun SMA adalah masa yang indah dan tak terlupakan. Keceriaan, kebersamaan, kebahagiaan, suka dan duka aku dapatkan ketika itu. Aku mempunyai banyak teman, guru, serta orang-orang yang menyayangiku. Memang, prestasi ku saat SMP tidaklah menonjol. Namun, tidaklah aku membiarkan hal ini terus menerus terjadi. Ketika mulai masuk SMA, Aku terus belajar dan belajar agar prestasiku meningkat. Dengan semangat dan kerja keras aku yakin bahwa aku bisa melakukannya. Tidak hanya itu, aku ubah perlahan-lahan  pola kehidupanku agar aku lebih mandiri, disiplin, dan lebih baik.
            Banyak orang bilang, masa remaja adalah masa masa labil, yang penuh dengan tanya dan terjadi perubahan perilaku. Yaa, akupun sependapat dengan pernyataan tersebut, aku telah merasakan bahwa masa remaja merupakan masa yang masih labil, penuh godaan, sekaligus tantangan.  Pada masa ini, tidak sedikit orang yang gagal atau terjerumus dalam pergaulan. Namun, atas dukungan kedua orangtua dan keimanan, aku jawab semua itu dengan prestasi dan keinginan yang kuat . Apalagi, sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Aku merasa bahwa aku harus sukses & menjadi kebanggaan keluarga.
Atas dasar itulah, aku berfikir bijak bahwa aku harus terus belajar dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan . Aku berfikir bagaimana dan dengan cara apa aku harus mengawali semua ini. Hingga akhirnya, ku dapatkan jawaban itu dari sebuah buku, bahwa untuk mencapai kesuksesan itu haruslah semangat, optimis, kerja keras, positive thinking dan selalu berdo’a. Itulah prinsip yang aku pegang saat ini, aku yakin bahwa aku bisa melakukannya.
Kini, usia ku mulai menginjak dewasa. Aku banyak menemukan pengalaman-pengalaman yang berharga. Buatku “ Pengalaman adalah guru yang terbaik “ . Pengalaman mengajariku segalanya, aku banyak berubah darinya. Tentang arti kedewasaan, cara bersikap, bertingkah laku, serta lebih berhati-hati dalam bertindak .

Tidak hanya kebahagiaan yang menghiasi perjalanan hidupku, aku menemukan banyak rintangan. Aku tahu bahwa setiap kehidupan yang kujalani tidak seperti halnya air yang mengalir & tak selamanya lurus, tetapi seperti jalan yang terdapat kerikil-kerikil tajam. Cobaan terus menghampiri keluarga ku. Dulu Ayah ku yang begitu tegar, kuat, dan sehat kini tak terlihat lagi seperti itu. Dan dua tahun sudah, Ayahku menderita sakit dan harus keluar-masuk Rumah Sakit. Beribu cara sudah kami tempuh. Akibatnya, kondisi keuangan kami semakin melemah. Aku tak tahu apa yang harus ku perbuat. Karena satu-satunya tulang punggung keluarga adalah Ayah. Sedih dan tangis mengiringi keluarga kami. Aku tak mau berputus asa dengan keadaan yang ku hadapi saat ini. Aku yang ingin sekali kuliah, ternyata orangtua ku tak sanggup untuk membiayaiku. Mereka hanya menyuruhku untuk bekerja saja, saat itu aku tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya bisa terus berdo’a agar Allah memberikan yang terbaik untuk kehidupanku. Tanggal 26 Mei 2012 adalah waktu yang sangat bersejarah bagi catatan kehidupanku. Aku lulus Ujian Nasional, dan aku didaulat untuk menjadi Perwakilan kelas XII di sekolahku sebagai “Ratu Adat”. Tidak hanya disitu, pada pukul 19.00 WIB pengumuman SNMPTN jalur Undangan diumumkan. Aku diberitahu oleh guruku, ternyata aku lolos diterima di UI, perasaan ku sangat sangat bahagia dan aku tidak bisa berkata apa-apa. Saat itu, Aku seperti merasa berada dalam mimpi, dalam benakku penuh tanya, benarkah ini atau hanya sekedar candaan yang diberitahu oleh guruku? Dan temanku pun mengirimkan pesan kepadaku pada saat itu, untuk mengucapkan selamat karena telah diterima SNMPTN Undangan !. Tapi, beberapa saat itu pun aku masih merasa tidak percaya karena aku hanya siswa yang berasal dari program studi IPS, yang bukan merupakan favorit di sekolahku dan lagi selama beberapa tahun terakhir tidak ada siswa/i yang berasal dari IPS yang lolos ke perguruan tinggi negeri. Apalagi, Karena UI adalah salah satu Universitas terbaik dan aku sangat beruntung bisa mendapat kesempatan di UI. Ketika itu guru, teman-teman, dan orang disekitar ku sangat mengapresiasi dengan penuh kebanggaan. Apalagi, ungkapan yang dikatakan oleh salah satu guruku “Fitri, kamu hebat bisa tembus SNMPTN tahun ini sebagai penerima tunggal SNMPTN ke UI dari SMAN 1 Pelabuhanratu, apalagi kamu jurusan IPS, langka sekali yang bisa masuk ke UI”.kan. Aku harus berjuang untuk mencapai kesuksesan yang akan di mulai saat ini. Aku sadar bahwa kehidupan ini selalu diliputi dengan cobaan, aku yakin bahwa Allah menyayangi keluargaku. Dan aku mengambil hikmah dan selalu beristiqomah dengan keadaan saat ini. Aku tidak boleh terpuruk dan harus hadapi semua ini dengan bijaksana, sabar dan tawakkal. Allah pasti menyimpan rahasia yang baik dibalik cobaan ini. Dalam salah satu ayat alqur’an dijelaskan bahwa “ setelah kesulitan pasti ada kemudahan “. Dan aku memegang prinsip tersebut .

            Terimakasih Orangtuaku, terimakasih atas jasa yang telah Kau berikan selama ini. kutuliskan Karya tulis ini untukmu, betapa Aku sangat tidak kuat menahan tangis dan pedih yang ku rasakan saat ini.  kan ku kenang sepanjang masa dalam sanubari ini. Sebagai tanda terima kasih yang begitu dalam atas kasih sayang mu selama ini. Do’akan aku dalam setiap langkahku, agar Aku dapat menjadi orang yang berguna. Dan Aku kan berkata kepada semua orang bahwa Kau adalah Inspirasiku, Kau adalah motivator ku, Kau sosok dibalik kesuksesan ku. Untukmu Ayah dan Ibuku J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar