Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Juli 2015

DILEMA LEMBAGA INFORMASI MMENGHADAPI TREND PENCARIAN INFORMASI DI MASYARAKAT

Sebagai orang yang cukup konsern dalam bidang informasi, saya beberapa kali melakukan observasi ke berbagai pusat informasi sebagai sampling tentang efektivitas penggunaan informasi di masyarakat.


Seperti yang diketahui, sejak tahun 1957 masyarakat kita mulai beralih dari masyarakat berbasis industri menjadi masyarakat berbasis informasi.

Pemenuhan informasi yang disediakan oleh server maupun web browser di internet rupanya cukup menggiurkan masyarakat, masyarakat merasa dimudahkan dengan adanya web yang bervariasi. Selanjutnya, pada tahun 1990-an, peralihan tersebut turut serta mengubah life style masyarakat, contohnya tingginya intensitas terhadap kebutuhan teknologi maupun konten informasi.


Secara langsung memang terlihat memudahkan masyarakat dalam melakukan kinerja yang lebih mudah dan cepat, namun persoalannya adalah, tidak semua penyedia web browser menyediakan informasinya secara akurat, banyak informasi yang bernilai "sampah". Realitasnya, coba anda browsing di google setiap hari dengan menggunakan kata kunci yang anda butuhkan, dalam waktu beberapa detik pencarian informasi, didapatkan sekitar ribuan bahkan jutaan informasi . Apakah anda senang dengan banyaknya hasil pencarian informasi? Atau Apakah anda telah menyadarinya? 



Marilah kita telaah, sumber informasi yang dicari tidak selalu kompeten untuk dijadikan sumber ilmiah, validitas informasi cenderung diragukan, dan yang paling penting Anda pasti bingung mana informasi yang betul2 akurat, mana informasi yang inkompeten.




"You Can Archieve You Want In Life If You Have The Courage To Dream It, The Intelligence To Make a Realistic Plan and The Will To See That Plan Through To The End".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar