3 Juni 2015
Hari ini aku belajar tentang arti mencintai. Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang mampu bertahan dan mempertahankan kesetiaan untuk selamanya.
Selama ini, mungkin persepsi kita cinta yang tulus adalah cinta yang yang selalu berbagi kebahagiaan. Tidak! Ketahuilah bahwa kehidupan ini tidak ada selalu bahagia, ada banyak kerikil darisetiap perjalanan kita.
Maka dari itu, seberapakah kita mampu bertahan atas nama cinta? Seberapakah kita mampu mencintainya dengan segala kekurangannya? Seberapakah kita mampu bertahan dalam sakit, miskin, tua, dan menerima segala emosi pasangan kita?
Dewasa ini, angka perceraian semakin tinggi. Itu artinya mereka tidak sabar untuk bertahan. Namun, banyak alasan mereka bercerai dalam rumah tangga.
Cinta itu adalah bertahan hanya pada satu hati. Hati tertuju pada pilihan pertama, disahkan dalam ridho Allah, orang tua, ikrar dan pelaminan.
Bertahan itu memang sulit, siapa bilang mudah?
Di luar akan banyak godaan dan segala ujian.
Bagi yang belum menikah, konsistenkan hatimu untuk memilih sosok yang betul2 akan membuatmu bertahan 1, 2, 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun dan bahkan selamanya-hingga ajal menjemput.
Tujukan hatimu pada sosok yang akan membuatmu menjadi lebih dalam agama, karir, maupun keturunan.
Teguhkan hatimu untuk hanya bertahan setia pada satu hati.
"Apabila kau mencintainya, berarti engkau harus mampu bertahan setia hanya pada satu hati, tidak ada tawar menawar, tidak ada kata mengeluh! Cinta itu adalah pilihanmu sendiri. Jadi, ada alasan apa lagi jika kau tidak mau bertahan atas pilihanmu sendiri?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar