Total Tayangan Halaman

Senin, 28 Maret 2016



Seberapa Penting Organisasi di Kampus?
*) Fitria Irmalasari

إِ
Sahabat Rasulullah SAW Ali bin Abi Thalib mengutarakan "Al-haqqu bila nizhamin sayaghlibuhu al-bathil bi nizhamin"
Artinya: Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.
Ayat tersebut mengisyaratkan agar kita masuk dalam sebuah barisan organisasi agar memperoleh persatuan dan kebenaran demi mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Sejatinya, tugas seorang mahasiswa adalah belajar – mengembangkan hardskill dan softskill. Namun pembelajaran itu tidak cukup berkutat di dalam kelas melainkan mahasiswa harus melihat lebih luas sehingga memiliki pemikiran terbuka. Mengutip pernyataan Goleman (2000: 4) bahwa kecerdasan intelektual hanya berpengaruh sebanyak 20%, sedangkan 80% ditentukan oleh kecerdasan emosional (softskill). Itulah sebabnya organisasi kampus sangat penting untuk diikuti. Bahkan di dunia kerja sekalipun sangat identik dengan kehidupan organisasi dan tidak sedikit perusahaan yang mensyaratkan harus mengikuti organisasi kampus. Dengan demikian, kemahiran dalam organisasi perlu dibangun sejak berada di dunia kampus. 
Organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat menghantarkan Anda sesuai dengan minat dan bakat – menggali segala potensi secara maksimal, tepat, dan terarah”.
Organisasi di kampus belajar melatih sikap kepemimpinan, tanggungjawab, integritas, kepekaan, membangun trust, kerjasama, manajemen konflik, membentuk karakter, membangun relasi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, seorang mahasiswa harus terus mengasah potensinya agar kualitas kehidupan semakin bernilai. Namun,  harus ditekankan bahwa daya intelektual dan kemahiran organisasi keduanya harus berjalan seimbang. Mahasiswa harus berpikir jauh ke depan, memikirkan lebih dari yang lain. Mahasiswa harus siap membuat inovasi serta siap menghadapi peluang dan tantangan global. Organisasi di kampus belajar menentukan keputusan; mengatasi persoalan secara progresif dan revolusioner.
 Apabila sudah terbiasa dengan perbedaan maka pemikiran akan semakin terbuka
Perbedaan itu adalah hakiki, akan tetapi tidak semua orang mampu menyikapi perbedaan dengan bijak. Ketika masuk dalam sebuah organisasi kita dihadapkan kepada orang-orang yang berbeda dari berbagai latar belakang, maka dalam organisasi kita belajar untuk toleran. Dengan kultur organisasi yang toleran disertai tuntutan pengambilan keputusan yang strategis, maka kita terbiasa mengasah skill komunikasi dan logika. Pada akhirnya hal tersebut menjadi nilai tambah bagi mahasiswa di dunia profesional. Bahkan mayoritas figur publik berpengaruh di Indonesia memiliki pengalaman panjang di dunia organisasi, sebut saja Anies Baswedan, sejak  di kampus Ia aktif berkecimpung di organisasi HMI yang di dalamnya Ia belajar banyak tentang kepemimpinan. Banyak manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengikuti organisasi, jadi.. jangan ragu lagi untuk aktif berorganisasi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar