Seberapa Penting Organisasi di Kampus?
*) Fitria Irmalasari
إِ
Sahabat Rasulullah SAW Ali bin Abi
Thalib mengutarakan "Al-haqqu bila nizhamin sayaghlibuhu al-bathil bi
nizhamin"
Artinya:
Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir.
Ayat tersebut mengisyaratkan agar kita
masuk dalam sebuah barisan organisasi agar memperoleh persatuan dan kebenaran
demi mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Sejatinya, tugas seorang mahasiswa
adalah belajar – mengembangkan hardskill dan
softskill. Namun pembelajaran itu
tidak cukup berkutat di dalam kelas melainkan mahasiswa harus melihat lebih
luas sehingga memiliki pemikiran terbuka. Mengutip pernyataan Goleman (2000: 4)
bahwa kecerdasan intelektual hanya berpengaruh sebanyak 20%, sedangkan 80%
ditentukan oleh kecerdasan emosional (softskill).
Itulah sebabnya organisasi kampus sangat penting untuk diikuti. Bahkan di
dunia kerja sekalipun sangat identik dengan kehidupan organisasi dan tidak
sedikit perusahaan yang mensyaratkan harus mengikuti organisasi kampus. Dengan
demikian, kemahiran dalam organisasi perlu dibangun sejak berada di dunia
kampus.
“Organisasi
yang baik adalah organisasi yang dapat menghantarkan Anda sesuai dengan minat
dan bakat – menggali segala potensi secara maksimal, tepat, dan terarah”.
Organisasi di kampus belajar melatih sikap
kepemimpinan, tanggungjawab, integritas, kepekaan, membangun trust, kerjasama, manajemen konflik, membentuk
karakter, membangun relasi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, seorang mahasiswa
harus terus mengasah potensinya agar kualitas kehidupan semakin bernilai. Namun,
harus ditekankan bahwa daya intelektual
dan kemahiran organisasi keduanya harus berjalan seimbang. Mahasiswa harus
berpikir jauh ke depan, memikirkan lebih dari yang lain. Mahasiswa harus siap
membuat inovasi serta siap menghadapi peluang dan tantangan global. Organisasi
di kampus belajar menentukan keputusan; mengatasi persoalan secara progresif
dan revolusioner.
“Apabila sudah terbiasa dengan perbedaan maka
pemikiran akan semakin terbuka”
Perbedaan itu adalah hakiki, akan
tetapi tidak semua orang mampu menyikapi perbedaan dengan bijak. Ketika masuk
dalam sebuah organisasi kita dihadapkan kepada orang-orang yang berbeda dari
berbagai latar belakang, maka dalam organisasi kita belajar untuk toleran.
Dengan kultur organisasi yang toleran disertai tuntutan pengambilan keputusan
yang strategis, maka kita terbiasa mengasah skill
komunikasi dan logika. Pada akhirnya hal tersebut menjadi nilai tambah bagi mahasiswa
di dunia profesional. Bahkan mayoritas figur publik berpengaruh di Indonesia
memiliki pengalaman panjang di dunia organisasi, sebut saja Anies Baswedan, sejak
di kampus Ia aktif berkecimpung di
organisasi HMI yang di dalamnya Ia belajar banyak tentang kepemimpinan. Banyak
manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengikuti organisasi, jadi.. jangan ragu
lagi untuk aktif berorganisasi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar