Total Tayangan Halaman

Minggu, 03 April 2016

Menjadi Sosok Perempuan Tangguh & Mulitalenta: Upaya dan Perbaikan

Perempuan pada hakikatnya dianugerahi kelembutan oleh Allah SWT. Kehadirannya dapat memberikan nuansa indah bagai bunga-bunga yang merekah, terkadang ia mampu menjadi sosok pendamai bagi orang disekitarnya. 


Namun, sayangnya beberapa orang masih beranggapan bahwa perempuan itu lemah dan memiliki derajat yang lebih rendah di bandingkan dengan kaum laki-laki, sehingga kesempatan untuk berkreasi pun seakan diberi batasan. Secara evolutif, paradigma tersebut mulai luntur di abad ke-21 ini, yang pada akhirnya berdampak bahwa perempuan pun dapat memiliki persamaan hak dengan laki-laki.

Pasalnya, sejauh ini masih banyak yang beranggapan bahwa perempuan ruang geraknya terbatas, serta selalu mengandalkan perasaannya. Menurut opini saya, perasaan dan logika dapat berjalan beriringan dan seimbang apabila diasah secara terus-menerus dari pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh. Saya berpendapat, logika dan perasaan apabila dapat beriringan akan menjadi lebih baik. 
Namun, sebagai perempuan bukan berarti kita menghilangkan sisi "perasaan" pada diri, justru yang ingin saya katakan adalah perempuan harus menjadikan perasaan dan logika berjalan seimbang. Bukankah islam menghendaki agar kehidupan kita juga berjalan seimbang? 
Terlebih lagi  sosok pemimpin yang dibutuhkan masa kini seyogyanya adalah sosok yang dapat memiliki perasaan (bukan seperti robot); sehingga dia mampu memfungsikan indera yang dimilikinya, yakni menjadi sosok pendengar, pemerhati, perasa, dan tetap menggunakan akal rasionya.

Dengan demikian, memahami peran dan fungsi perempuan di rumah dan di masyarakat adalah suatu yang esensial. Hak dan kewajiban perempuan harus dipahami secara menyeluruh, sehingga sosok perempuan mampu meminimalisasi disorientasi dalam  keluarga di rumahnya.
Ketika di rumah, perempuan berperan mendidik anak-anaknya dan bertindak sebagai makmum bagi suaminya, dan dapat mentaati serta memuliakan suaminya, sehingga dapat membentuk keluarga yang berkualitas. Sudah jelas dikatakan dalam aturan Islam bahwa perempuan diperintahkan untuk mematuhi segala perintah suami selama untuk hal-hal kebaikan. 

Dan ketika dia berada di lingkup masyarakat, ia mampu aktif dan kontributif dalam membenahi kondisi sekitarnya - sekecil apapun tindakan yang dilakukan, bukanlah suatu persoalan. Asalkan kita menjalaninya dengan ikhlas dan senang. 

Perihal sanggup atau tidaknya kita menyeimbangkan antara kehidupan keluarga dan masyarakat, silakan tanyakan pada diri sendiri *karena hanya diri kitalah yang dapat mengetahui kapasitas diri. Yang pasti, setiap kita diberikan anugerah dan kekuatan yang luar biasa dari Allah SWT, maka optimalisasikan dan syukurilah. Lalu lakukanlah sesuatu yang terbaik pada segala kesempatan.

Yuk terus belajar menjadi perempuan cerdas, tangguh,  dan berakhlakul karimah.
Jadilah sosok perempuan multilalenta - cekatan dalam pekerjaan rumah tangga, cerdas dalam mendidik anak, cerdas dalam ilmu agama dan pengetahuan, dan mengabdi demi kebermanfaatan.

Ya rabb, jadikanlah kami, perempuan yang tangguh dan bermanfaat. Tuntunlah dalam setiap langkah perjalanan kami. Kuatkan apabila kami lemah dan perkecil segala kekecewaan diri. Allahumma aamiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar