Review
Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi :)
Tulisan
ini menceritakan tentang kisah tentang seorang wanita mulia, H.R Ahmad wanita
penghuni surga yang mendapat salam langsung dari Allah:
Tersebut dalam
sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: Jibril datang kepada Nabi kemudian
berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk,
makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari
Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari
mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada
kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).
Khadijah
seorang wanita yang diberi gelar Makkah (Attahirah), wanita suci yang menjaga
dirinya dan senantiasa tunduk pada perintah Allah SWT.
Khadijah
R. A merupakan seorang janda yang ditinggal wafat oleh suaminya sebanyak dua
kali, namun beliau adalah seorang janda yang terhormat.
Perempuan
yang dikagumi oleh seluruh penduduk mekkah, berasal dari bangsawan Quraisy.
Wanita yang berkedudukan tinggi, berprinsip, tegas menjaga kesucian dirinya,
dan pintar yang membuat seluruh laki-laki berlomba-lomba memenangkan hatinya.
Khadijah
adalah seorang pedagang yang sukses, hingga suatu ketika Ia menjalankan
perdagangannya ke Negeri Syams, namun Ia mengutus Maesyaroh dan seorang pemuda
berusia 25 thn yang saat itu diberi gelar Al Amin, yaitu Muhammad SAW. Maka
Muhammad dan Maesyaroh pergi ke negeri Syams, dan berkat kejujuran dan
kehebatannya dalam berdagang membuat barang dagangan Maesyaroh dan Muhammad
memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat yang belum pernah dialami oleh
Khadijah pada perdagangan sebelumnya.
Maesyaroh
menceritakan seluruh kronologis ketika bekerjasama dengan Muhammad (yang saat
itu masih menjadi pemuda biasa), setelah itu Khadijah merasa jatuh cinta
terhadap kecerdasan, kerja keras, dan akhlak Muhammad.
Di
saat semua orang berlomba-lomba melamar dan memenangkan hati Khadijah, justru
Khadijah malah melamar sosok pemuda biasa yang berusia 25 tahun, yaitu Nabi
Muhammad.
Dan
saat itu muhammad pun tidak ragu menikahi Khadijah yang usianya dibawah 15
tahun lebih tua darinya, dan terjadilah pernikahan. Pernikahan dikarunia
sebanyak lima orang anak. Selama proses perjalanan pernikahan ini dipenuhi
dengan suka duka, banyak kerikil rintangan yang menghadang menempa keluarga
Muhammad dan Khadijah R.A, namun Khadijah mengajarkan kepada
perempuan-perempuan di dunia ini untuk selalu hadir setia mendampingi suami
dalam situasi kondisi apapun, sehingga Khadijah berperan sebagai Qurrata ‘Ayun
(yaitu penyejuk hati) bagi suaminya, Muhammad.
Ketika
sang suami (Muhammad menjadi seorang nabi) di usia 40 tahun dan menerima wahyu
dari Allah SWT di Gua Hira, nabi muhammad bertemu malaikat Jibril dalam keadaan
ketakutan yang amat sangat, kemudian Nabi Muhammad pulang ke rumah Khadijah
dalam keadaan yang gemeteran dan mengatakan "Selimuti aku, selimuti
aku", hingga pada saat itu Khadijah terus menyemangati dan menyejukkan
hati Nabi Muhammad bahwa beliau selalu berbuat kebaikan, mana mungkin Allah SWT
akan menyakitimu. Dan berkat kesetiaan dan kebaikannya, Nabi Muhammad pun
merasa tenang berada di sisi Khadijah R.A
Khadijah
merupakan sosok yang dermawan, namun suatu ketika terjadi tahun-tahun kesedihan
bagi para Amirul Mukminin, Muhammad dan Khadijah, dimananya bangsanya menderita
kelaparan dan kekeringan. Hingga Khadijah merasa kesakitan dan akhirnya
meninggal dunia, Rasulullah SAW sangat sedih kehilangan orang yang dicintainya
Sangat
besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan
dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada
seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap
Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali
menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong
dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka
aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini
selain Khadijah…!”
Maka
berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam
suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata,
“Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi
gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan
Khadijah adalah dirinya). Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut
depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku
yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang
masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan
hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan
kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Berdasarkan
sirah nabawiyah tersebut, pantas dikatakan bahwa Siti Khadijah adalah seorang
inspirator perempuan dunia dalam sepanjang masa.
Yuk
kita belajar untuk meneladani perjuangan dan akhlaknya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar