Total Tayangan Halaman

Senin, 11 April 2016

SIRAH NABAWIYAH: SITI KHADIJAH R.A

Review Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi :)
Tulisan ini menceritakan tentang kisah tentang seorang wanita mulia, H.R Ahmad wanita penghuni surga yang mendapat salam langsung dari Allah:
Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).
Khadijah seorang wanita yang diberi gelar Makkah (Attahirah), wanita suci yang menjaga dirinya dan senantiasa tunduk pada perintah Allah SWT.
Khadijah R. A merupakan seorang janda yang ditinggal wafat oleh suaminya sebanyak dua kali, namun beliau adalah seorang janda yang terhormat.
Perempuan yang dikagumi oleh seluruh penduduk mekkah, berasal dari bangsawan Quraisy. Wanita yang berkedudukan tinggi, berprinsip, tegas menjaga kesucian dirinya, dan pintar yang membuat seluruh laki-laki berlomba-lomba memenangkan hatinya.
Khadijah adalah seorang pedagang yang sukses, hingga suatu ketika Ia menjalankan perdagangannya ke Negeri Syams, namun Ia mengutus Maesyaroh dan seorang pemuda berusia 25 thn yang saat itu diberi gelar Al Amin, yaitu Muhammad SAW. Maka Muhammad dan Maesyaroh pergi ke negeri Syams, dan berkat kejujuran dan kehebatannya dalam berdagang membuat barang dagangan Maesyaroh dan Muhammad memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat yang belum pernah dialami oleh Khadijah pada perdagangan sebelumnya.
Maesyaroh menceritakan seluruh kronologis ketika bekerjasama dengan Muhammad (yang saat itu masih menjadi pemuda biasa), setelah itu  Khadijah merasa jatuh cinta terhadap kecerdasan, kerja keras, dan akhlak Muhammad.  
Di saat semua orang berlomba-lomba melamar dan memenangkan hati Khadijah, justru Khadijah malah melamar sosok pemuda biasa yang berusia 25 tahun, yaitu Nabi Muhammad. 
Dan saat itu muhammad pun tidak ragu menikahi Khadijah yang usianya dibawah 15 tahun lebih tua darinya, dan terjadilah pernikahan. Pernikahan dikarunia sebanyak lima orang anak. Selama proses perjalanan pernikahan ini dipenuhi dengan suka duka, banyak kerikil rintangan yang menghadang menempa keluarga Muhammad dan Khadijah R.A, namun Khadijah mengajarkan kepada perempuan-perempuan di dunia ini untuk selalu hadir setia mendampingi suami dalam situasi kondisi apapun, sehingga Khadijah berperan sebagai Qurrata ‘Ayun (yaitu penyejuk hati) bagi suaminya, Muhammad. 
Ketika sang suami (Muhammad menjadi seorang nabi) di usia 40 tahun dan menerima wahyu dari Allah SWT di Gua Hira, nabi muhammad bertemu malaikat Jibril dalam keadaan ketakutan yang amat sangat, kemudian Nabi Muhammad pulang ke rumah Khadijah dalam keadaan yang gemeteran dan mengatakan "Selimuti aku, selimuti aku", hingga pada saat itu Khadijah terus menyemangati dan menyejukkan hati Nabi Muhammad bahwa beliau selalu berbuat kebaikan, mana mungkin Allah SWT akan menyakitimu. Dan berkat kesetiaan dan kebaikannya, Nabi Muhammad pun merasa tenang berada di sisi Khadijah R.A
Khadijah merupakan sosok yang dermawan, namun suatu ketika terjadi tahun-tahun kesedihan bagi para Amirul Mukminin, Muhammad dan Khadijah, dimananya bangsanya menderita kelaparan dan kekeringan. Hingga  Khadijah merasa kesakitan dan akhirnya meninggal dunia, Rasulullah SAW sangat sedih kehilangan orang yang dicintainya
Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya). Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Berdasarkan sirah nabawiyah tersebut, pantas dikatakan bahwa Siti Khadijah adalah seorang inspirator perempuan dunia dalam sepanjang masa.
Yuk kita belajar untuk meneladani perjuangan dan akhlaknya J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar